komaka

Kejahatan Kaum Industrialis Terhadap Masyarakat Dalam Bidang Sosial dan Ekonomi

| Selasa, 02 Agustus 2011

   Oleh: Saptian Perwira

Seiring dengan perkembangan zaman, baik kita sadari maupun tidak kita sadari permasalahan demi permasalahan itu timbul baik dari segi sosial, perpolitikan, ekonomi, dan masih banyak lagi yang terdapat di dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat. Dan permasalahan tersebut seiring perkembangan zaman semakin lama semakin kompleks saja. Terutama seperti terjadinya kejahatan-kejahatan yang timbul karena disebabkan apa yang dilakukan oleh kaum industrialis terhadap masyarakat didalam sendi-sendi kehidupan masyarakat, terutama kejahatan sosial didalam konteks pemuasan kebutuhan ekonomi di masyarakat, seperti yang belakangan ini sering terjadi harus bekerja di pabrik-pabrik pada umur enam atau tujuh tahun yang bekerja selama enam belas atau delapan belas jam sehari, enam hari seminggu dengan upah atau gaji yang sangat minim sekali dan upah yang di terimanya itu tidaklah sebanding dengan tenaga, waktu, dan yang lain-lain yang sudah dikeluarkan atau di korbankan oeh para pekerja pabrik tersebut demi keberlangsungan hidup mereka atau dengan kata lain demi pemuasaan kebutuhan-kebutuhan ekonomi kaum para pekerja pabrik tersebut yang dikarenakan kalah menghadapi persaingan barang-barang buatan mesin yang dilakukan oleh para kaum industrialis. Dan dampak bagi masyarakat terutama seperti komuniti kecil seperti pasar tradisional, home industri, dan lain-lain tidak mendapatkan jaminan sosial serta berdampak sistemik bagi komuniti kecil tersebut karena secara berkala akan mematikan produksi mereka tersebut. Dan bagi mayoritas dari mereka yang gagal bersaing tersbut tidak punya harapan lagi untuk bisa melepaskan diri dari cengkraman kaum industrialis yang mereka benci, seperti sabuk kulit pengawas pabrik, putaran mesin yang dapat merobek-robek anggota tubuh mereka semudah tekanan produksi pabrik itu memporak-porandakan keluarga mereka (seperti apa yang tertulis di dalam buku pengantar ilmu politik pada halaman 163-164 di dalam sub-bab kapitalisme awal). Kaum Industrialis disini biasa disebut dengan sebutan kapitalisme.

GERAKAN MAHASISWA PADA ZAMAN ORDE LAMA ( REZIM SOEKARNO )

|




          
               Bila kita berbicara mengenai gerakan mahasiswa sangatlah menarik, karena bila kita liat dari perspektif sejarahnya yang di mana, dari zaman ke zaman berhasil dapat menumbangkan, mematikan, dan sebagainya rezim yang melakukan penindasan terhadap rakyat, seperti : rezim soekarno ( orde lama ), rezim soeharto ( orde baru ), serta gerakan mahasiswa ini lebih bersifat sebagai perpanjangan aspiratif masyarakat yang kurang beruntung. Bukti real bahwa gerakan mahasiswa ini memang ada, dan bisa dibilang hampir tidak pernah absen didalam menanggapi penindasan – penindasan yang dilakukan oleh para elite terhadap rakyat seperti, mengeluarkan kebijakannya dan keputusannya tidak memihak terhadap rakyat atau tidak aspiratif terhadap keinginan, kebutuhan, dan lain – lain yang diingini oleh rakyat tersebut, banyak artikel – artikel yang memuat mengenai gerakan mahasiswa, banyak teori – teori mengenai gerakan mahasiswa itu sendiri juga, sehingga banyak pemahaman – pemahaman mengenai gerakan mahasiswa. Mengenai wacana gerakan mahasiswa ini sendiri, sudah sejak lama menjadi pokok bahan pembicaraan dan diskusi oleh kaum – kaum intelektual baik didalam Indonesia ataupun diluar Indonesia. 

Sangat banyak sekali pendapat – pendapat, teori – teori, buku – buku, pemahaman – pemahaman mengenai apa itu mahasiswa ? apa itu gerakan mahasiswa ? apa peranan gerakan mahasiswa didalam negara ? seberapa pentingnya peranan gerakan mahasiswa didalam sebuah negara ? orientasi nilai – nilai apa yang terdapat didalam sebuah gerakan mahasiswa ? dan masih banyak lagi. Disini saya ingin mencoba menulis mengenai gerakan mahasiswa di zaman orde lama ( rezim soekarno ) berdasarkan data – data yang saya miliki serta pemahaman saya mengenai gerakan mahasiswa ketika pada waktu zaman orde lama ( rezim soekarno ). Menurut hemat saya, kita harus memahami terlebih dahulu apa itu mahasiswa ? lalu kemudian kita bisa mengkaji lebih dalam lagi. Karena itu merupakan sebagai pijakan awal, misalnya saja kita ingin memenuhi kebutuhan kita seperti minum, kita ingin minum akan tetapi air yang kita ingin minum tidak ada, lantas bagaimana kita minum. Dalam artian, sama halnya dengan ingin menulis atau memahami gerakan mahasiswa ( khususnya pada zaman orde lama, seperti apa yang diangkat menjadi tema dan judul tulisan ini ).

Ayo Kita Lakukan 4R (Reduce Reuse Recycle Replace)

| Senin, 18 Juli 2011



Oleh: Grace Aquintq Jazzy Vionicasari


Saat ini, sampah banyak berserakan dimana-mana karena factor dari kurangnya pengelolaan sampah yang cukup memadai. Pembuangan sampah yang tidak terurus dengan baik, akan menimbulkan pecemaran tanah yang nantinya juga akan berdampak pada saluran air dalam tanah. Demikian juga pembakaran sampah yang sembarangan akan mengakibatkan pecemaran udara, pembuangan sampah ke sungai akan mengakibatkan pecemaran air yang akan berdampak juga tersumbatnya aliran air sehingga mengakibatkan banjir. Apabila  sampah digunakan untuk pertanian dalam jumlah besar , akan  menimbulkan masalah karena mengandung logam yang berat. Sampah bercampur aduk tanpa ada pemilihan menurut jenisnya . pembuangan sampah yang tercampur merusak dan mengurangi nilai dari material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan  lagi. Bahan-bahan organic dapat mengkontamisasi bahan-bahan yang bisa di daur ulang dan racun dapat menghancurkan kegunaan dari keduanya.

Mahasiswa Bukan Sekedar Identitas

| Jumat, 15 Juli 2011

Oleh : Peni Wahyudi

Mahasiswa merupakan bagian kecil dari masyarakat yang di golongkan sebagai kaum intelektual dan mempunyai fungsi intelektual seperti yang dikatakan Antonio Gramsci. Selections from prison note books.” Semua manusia adalah intelektual, tetapi tidak semua orang dalam masyarakat memiliki fungsi intelektual”. Karena Mahasiswa merupakan orang yang mempunyai kemampuan lebih dibidang ilmu dan Mahasiswa sendiri orang yang terbebas dari ikatan apapun untuk melakukan hal dan sesuatu bahkan mengungkapkan sesuatu atas kesadarannya.Seperti dikatakan Edward w.said dalam buku Peran Intelektual.”intelektual adalah orang yang pintar mengatakan hal-hal Oposisional sedemikian rupa hingga in gets away with it. karena ia betul-betul menguasai seni bicara dan dilain pihak tidak langsung tergantung dari seorang atasan yang berhak menentukan apa yang boleh dikatakan, ia dapat mengatakan hal-hal yang tidak berani oleh kaum politis”. Sedangkan petikan dari teks ceramah Bapak Pramoedya anatatoer di Universitas Indonesia (Jakarta) atas undangan Senat Mahasiswa UI. “Kata Sahibul Hikayat yang dimaksudkan dengan kaum intelektual adalah kaum yang menempatkan nalar (pertimbangan akal) sebagai kemampuan pertama yang diutamakan, yang melihat tujuan akhir upaya manusia dalam memahami kebenarannya dengan penalarannya”.

Jadi Intelektual menurut saya sendiri orang yang mengetahui sesuatu hal, buruk maupun baik, dan menyadari apa yang sesungguhnya terjadi, dan mempunyai kemampuan lebih dibidang keilmuan dan mampu berbicara dengan lantang tentang apa yang terjadi dan diketahui karna intelektual sendiri pihak yang tidak langsung terkena dampak tentang sesuatu hal yang terjadi atau atas kesadarannyaa atau didak terkena dampak langsung. Maka saya berpendapat bahwa Mahasiswa tergolong kaum intelektual dan mahasiswa harus menyadari bahwa mereka mempunyai peran sebagai kaum intelektual baik guna perubahan bangsa maupun lingkungan sosial.

Mengenal Karl Marx dan Pemikiranya

| Kamis, 14 Juli 2011


Oleh: Hendra Yudhanto 

Berbicara Komunisme banyak rakyat Indonesia terbayang dengan stigma radikalisme, atheisme, dan materialisme. Paham Komunis di Indonesia yang di terapkan oleh partai komunis Indonesia (PKI) mempunyai sejarah buruk lewat pemberontakan di Madiun (Madiun affair) oleh Muso pada tahun 1948 dan tentu pemberontakan yang masih banyak di bicarakan orang sampai saat ini yaitu tuduhan mengenai pembunuhan 6 jendral TNI AD di jakarta yang lebih di kenal dengan peristiwa G30s. Dua peristiwa bersejarah yang mencoreng dengan tinta hitam di muka komunis Indonesia menjadi ideologi yang awalnya di cintai rakyat menjadi yang di benci dan harus di musnahkan dari tanah air.


Tidak ada peristiwa besar dalam seratus tahun terakhir tanpa pengaruh dari pikiran Marx. Penganut faham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Frederick Engels sebuah manifes politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas dan ekonomi kesejahteraan. Marx di lahirkan pada tanggal 5 mei 1818 di Trevirorum (kini Trier) Jerman. Marx kecil telah banyak mempelajari hukum dari ayahnya yang bernama Herschel, seorang ahli hukum yang demi menjadi seorang pengacara ia rela merubah agamanya dari yahudi menjadi kristen lutheran yang relatif liberal. Herschel mempelajari hukum di universitas bonn walaupun ia seorang pekerja keras namun sifat buruknya yang suka memburu wanita dan anggur membuat ia kehilangan mata pekerjaannya. Ia pindah ke Berlin, di sana ia berubah menjadi orang yang atheis dan subversif. Ayah Marx yang seorang kristen lutheran membuat Marx muda menjadi seorang lutheran, walau asal usul Marx seorang yahudi namun ia tidak menggangap dirinya seorang yahudi dan tidak pernah menjalani agama yahudi sekalipun. Marx melanjutkan pendidikan nya di Universitas Bonn jurusan hukum pada tahun 1835. Kemudian pindah ke universitas pusat pikiran pikiran baru pada masa itu Friedrich-Wilhelms-Universitat di berlin. 

Mahasiswa yang Lupa Perannya

|
 

Oleh: Sutrisno saputra 

Pada zaman sekarang yang teknologi yang bisa dikatakan sudah maju ini, kehidupan mahasiswa sudah dimajakan oleh teknologi yang sudah maju tersebut sehingga melupakan peran-peran mahasiswa atau bisa didibilang sudah melupakan arti penting dari mahasiswa itu sendiri. Mereka biasa bilang bahwa “aku adalah mahasiswa” tapi mereka tidak tahu arti dari apa yang dia ucapkan dan peran mahasiswa itu sendiri karena sudah dimajakan oleh tekhnologi yang sudah maju pada zaman sekarang.

kehidupan mahasiswa sekarang
Mengapa saya bisa bilang kalau mahasiswa pada zaman sekarang ini sudah melupakan arti dan peran mahasiswa itu sendiri?  Coba kita lihat kehidupan mahasiswa zaman sekarang yang pada umumnya sudah banyak yang bersifat apatis , hedonis, dan hanya study oriented saja. mereka hanya pergi kuliah terus pulang pergi kuliah terus pulang lagi dan jika sudah malam mereka berpesta pora di cafĂ©, tempat nongkrong, atau pergi dugem. Mereka sudah tidak lagi menjalankan peran mereka sebagai mahasiswa yang dikatakan sebagai kaum menengah atau kaum penghubung (kongjungtur) antara kaum elit  dengan kaum proletar (tertindas).

Dampak Psikologis Anak yang Terlibat Kekerasan Dalam Rumah Tangga

| Rabu, 13 Juli 2011


Oleh : Sutrisno Saputra


Setiap manusia yang sudah berkeluarga pasti sangat mendambakan kehidupan yang harmonis dengan dipenuhi rasa cinta dan kasih sayang antar anggota keluarga. Keluarga yang damai, tentram dan bahagia merupakan tujuan setiap manusia dalam menjalani kehidupan keluarganya, namun tidak setiap keluarga dapat menjalani kehidupan rumah tangganya dengan penuh cinta, kasih sayang dalam suasana kedamaian dan kebahagiaan. Tak jarang kehidupan rumah tangga justru diwarnai oleh adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), baik kekerasan fisik dan psikis. 

Fenomena KDRT sebenarnya bukan sesuatu yang baru, bahkan sudah ada sejak jaman dulu hanya saja saat ini perkembangan kasus-kasusnya semakin bervariasi. Hal ini juga diikuti oleh kesadaran dari korban untuk melaporkan kepada aparat hukum atau lembaga yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kasus kekerasan rumah tangga (anak dan perempuan). Data dari Kementrian Kordinator Kesejahteraan Rakyat menunjukkan bahwa hingga bulan Mei 2007 terdapat 22 ribu kasus kekerasan rumah tangga yang dilaporkan ke kepolisian. Berdasarkan beberapa laporan dari berbagai daerah di tanah air, kasus KDRT menunjukkan peningkatan yang signifikan.


Fenomena kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang terus meningkat akhir – akhir ini terjadi karena berbagai faktor, diantaranya:

 

Copyright © 2010 Komaka