komaka

Antara Stationary Bandits dan Local Strongmen

| Selasa, 12 Juli 2011

Oleh : Taufik Kurahman

Menurut kajian Olson & Mc Guire,secara sederhana yang dimaksud stationary bandits ialah elit politik pusat dalam menggunakan kekuasaanya untuk memenuhi dan memperkuat kepentingannya dengan cara membentuk kelompok pada daerah-daerah lain dalam suatu Negara. Sedangkan Local Strongmen adalah para elit politik atau kelompok elit politik yang dibentuk oleh elit politik pusat di daerah dalam suatu Negara.

Kajian Olson (1993 &2000) yang difokuskan pada Negara cina pada awal abad ke-20 dan Rusia diawal tahun 1990-an,antaranya:(1)Rusia pada waktu sebelum terjadi transformasi politik (dibawah kuasa uni soviet) bercirikan pemerintahan yang diktator-represif dan Moscow menyedot kekayaan daerah (SDA) demi kepentingan elit pusat; (2)Pemerintah pusat Negara china dan rusia tidak mampu menghentikan aktivitas pengurasan berlebihan yang dilakukan oleh kelompok oligarki elit di level local,sehingga memunculkan penderitaan rakyat termasuk kemerosotan lingkungan hidup-yang diistilahkan Olson sebagai Tragedy Of Commons; (3)Transformasi politikyang cepat dan tidak terarah telah dimanfaatkan oleh oligarki elit-baik pusat maupun daerah untuk memperkaya diri mereka sendiri atau memperkaya kelompok tertentu; (4)Setelah terjadi perubahan politik,oligarki elit politik di daerah melakukan ekploitasi yang berlebihan terhadap kekayaan alam atau sumber daya alam yang dimilikinya berteraskan slogan demi kepentingan daerah kekuasaannya.

Timbulah pertanyaan, bagaimana elit politik pada zaman Orde Baru Dan Zaman Reformasi saat ini? Merujuk pada beberapa kajian,antaranya Robinson (1986),Kunio (1991) dan vedi Hadiz (2005),dikatakan bahwa ekonomi-politik Indonesia,khususnya pada masa Orde Baru,berwajah  oligarki kapitalis. Maksudnya, kelompok kapitalis ini tidak dilandaskan kekuatan fundamen ekonomi yang berasaskan pada modal besar,independensi dan mampu bersaing dalam pasaran bebas.Kebanyakan dari kelompok in I disponsorioleh pelbagai kemudahan yang diberikan pemerintah kepadanya,baik dalam bentuk kebijakan,modal,hingga fasilitas.

Jika mengacu pada kajian Robinson,dapat dilihat bahwa pemerintahan pada masa Orde Baru atau pemerintahan zaman Soeharto tidak berdampak positif pada masyarakat Indonesia,karena pada masa Orde Baru ,Soeharto memanfaatkan kekuasaannya untuk memperkaya  dirinya sendiri dan bahkan kelompoknya dengan cara melakukan ekploitasi (penghisapan terhadap sumber daya alam) yang ada di Indonesia. Apabila pada masa Orde Baru para elit politik daerah hanya dijadikan ‘tangan-tangan’ pusat saja untuk merampas sumber daya  alam yang ada di suatu daerah kekuasaannya,kini para elit politik daerah dengan sendirinya  melakukan ekploitasi di daerah kekuasaannya. Sebagai contoh:di daerah Kalimantan,merujuk pada analisis Mc Carthy (2007),pengiriman kayu hasil pembalakan dilakukan secara terang-terangan dengan menggunakan transportasi air (melalui sungai Barito).Meskipun dilakukan secara terang-terangan ,namun tidak ada satu aparatpun yang mengambil tindakan tegas atas penjarah kayu tersebut.Pengiriman kayu gelondongan hasil pembalakan acap kali tidak kurang berjumlah 123.000m3. Jika mengacu pada analisis Mc Carthy,dapat dilihat bahwa elit politik daerah menyalahgunakan kekuasaannya demi kepentingan pribadi untuk memuaskan hasrat hidupnya dengan alas an karena kemajuan zaman yang semakin pesat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

Menurut pendapat saya mengenai Stationary Bandits & Local Strongmen,masyarakat harus bersikap kritis dalam mengawasi kinerja para pejabat politik,baik ditingkatan pusat dan daerah,karena masyarakat sangat berpengaruh dalam memajukan Negara ini yang berlandaskan pada Sistem Pemerintahan yang Demokrasi,dan pejabat negara harus menjalankan kekuasaannya dengan penuh kejujuran,adil,dan mensejahterahkan rakyat bukan untuk kepentingan pribadi semata dan aturan yang dibuat haruslah adil tanpa adanya kepentingan yang ada didalam pelaksanaannya dan adil dalam memberikan sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan tanpa pengaruh dari siapapun.

1 komentar:

Anonim at: 18 Agustus 2011 pukul 02.12 mengatakan...

super.
sebagai rakyat kita memiliki peran aktif dalam mengawasi kinerja pemerintahan, karena pemerintahan merupakan sebuah simbolik sebagai aspiratif dari masyarakat serta merupakan bagian dari masyarakat itu juga.
dan seperti teori yang ada, seharusnya pemerintah menerapakan asas asas umum pemerintahan yang baik seperti teori yang kita dapat semasa mengenyam pendidikan.
tetapi, pemerintah sekarang hanya mementingkan diri nya, keluarganya, dan golongan saja.
essensi nya tidak berjalan sesuai dengan koridornya.
inilah yang harus kita kritisi dan perjuangkan sehingga rakyat sejahtera, aman, damai, dst.

Posting Komentar

 

Copyright © 2010 Komaka