komaka

Mengenal Karl Marx dan Pemikiranya

| Kamis, 14 Juli 2011


Oleh: Hendra Yudhanto 

Berbicara Komunisme banyak rakyat Indonesia terbayang dengan stigma radikalisme, atheisme, dan materialisme. Paham Komunis di Indonesia yang di terapkan oleh partai komunis Indonesia (PKI) mempunyai sejarah buruk lewat pemberontakan di Madiun (Madiun affair) oleh Muso pada tahun 1948 dan tentu pemberontakan yang masih banyak di bicarakan orang sampai saat ini yaitu tuduhan mengenai pembunuhan 6 jendral TNI AD di jakarta yang lebih di kenal dengan peristiwa G30s. Dua peristiwa bersejarah yang mencoreng dengan tinta hitam di muka komunis Indonesia menjadi ideologi yang awalnya di cintai rakyat menjadi yang di benci dan harus di musnahkan dari tanah air.


Tidak ada peristiwa besar dalam seratus tahun terakhir tanpa pengaruh dari pikiran Marx. Penganut faham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Frederick Engels sebuah manifes politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas dan ekonomi kesejahteraan. Marx di lahirkan pada tanggal 5 mei 1818 di Trevirorum (kini Trier) Jerman. Marx kecil telah banyak mempelajari hukum dari ayahnya yang bernama Herschel, seorang ahli hukum yang demi menjadi seorang pengacara ia rela merubah agamanya dari yahudi menjadi kristen lutheran yang relatif liberal. Herschel mempelajari hukum di universitas bonn walaupun ia seorang pekerja keras namun sifat buruknya yang suka memburu wanita dan anggur membuat ia kehilangan mata pekerjaannya. Ia pindah ke Berlin, di sana ia berubah menjadi orang yang atheis dan subversif. Ayah Marx yang seorang kristen lutheran membuat Marx muda menjadi seorang lutheran, walau asal usul Marx seorang yahudi namun ia tidak menggangap dirinya seorang yahudi dan tidak pernah menjalani agama yahudi sekalipun. Marx melanjutkan pendidikan nya di Universitas Bonn jurusan hukum pada tahun 1835. Kemudian pindah ke universitas pusat pikiran pikiran baru pada masa itu Friedrich-Wilhelms-Universitat di berlin. 


Marx sangat terinspirasi pada pemikiran Frederick Hegel seorang filsuf idealisme yang ingin membuat agama menjadi sejenis ilmu. Filsafat sejarah Hegel menarik hatinya yang membuat ia mempelajari banyak teori teori Hegel. Menurut Hegel kemajuan dan perkembangan manusia hanya di sebabkan oleh konflik konflik, peperangan peperangan dan revolusi menurut Hegel yaitu melalui perjuangan yang tertindas melawan penindasan. Teori teori seperti ini lah yang membuat Marx dapat melahirkan paham sosialis dari pikirannya. Sesudah Hegel meninggal terjadi pertentangan di antara pengikutnya, berkembang menjadi “Hegel kiri” dan “Hegel kanan” yang kiri mempertahankan pikiran pikiran maju dari para guru mereka, yang kanan bertahan pada segi segi konservatif dan spiritual Hegel. Begitulah istilah kiri dan kanan menjadi terpakai hingga saat ini (1830). Marx lebih cenderung menganut pikiran “Hegel kiri”, ia bahkan cepat dapat melampaui sang guru. Ia lebih radikal, lebih jernih dan lebih praktis dari kaum hegelian kiri. Marx kemudian terjun ke dalam jurnalisme. Jurnalisme politik menjadi hidup di tangannya, ia menggunakan pers untuk penyebaran pikiran, mengeritik pemerintahan yang bejat dan memasukan pandangan pandangan masyarakat atas kesengsaraan luar biasa kalangan rakyat. Sampai kemudian pemerintah Jerman memutuskan untuk menutup koran tersebut. Setelah kejadian itu Marx memutuskan untuk pindah ke Perancis karna di rasa di sana lebih liberal ketimbang di negara kelahirannya. Perancis mempertemukan Marx dengan Frederick Engels anak seorang pengusaha tekstil kaya. Engels adalah Hegelian kiri yang tak senang diam, kontak langsung dengan kemiskinan kelas pekerja sangat berpengaruh pada pemikirannya untuk memberantas para majikan yang tak berprikemanusiaan. Marx dan Engels mempunyai kesamaan pemikiran, mereka menjadi sahabat karib dan berjuang bersama. Mereka menulis Manifest der Kommunistischen. Setelah Karl Marx meninggal, Engels yang menerbitkan jilid-jilid lanjutan bukunya yang terpenting Das Kapital. Marx tidak pernah punya pekerjaan tetap, pendapatan tetap atau rekening bank. Ia hidup serba kekurangan di akhir hidupnya bahkan anaknya meninggal karna kekurangan obat semua penghasilan yang ia dapat di gunakan untuk keluargannya namun ia malah memenangkan jutaan manusia hanya melalui tulisan tulisanya.

Buah dari pikiran Marx telah merubah wajah dunia. Berdasarkan karya dan pemikirannya, sepertiga umat manusia melaksanakannya. Sedang dua pertiga lagi mempersoalkannya. Rusia yang sebelumnya terjerat cengkraman imperialisme dan kapitalisme dapat terbebas lewat revolusi Bolshevik. Sesungguhnya, baru di tahun 1971 bersama kemenangan Lenin di Rusia karya karya Marx terdengar di seluruh dunia kemudian mulai di pelajari dan di diskusikan. Berdirinya Partai Komunis Cina (Gong Chan Dang) dilatarbelakangi oleh Revolusi Bolshevik. Keberhasilan Revolusi Bolshevik sangat menarik perhatian para intelektual Cina, sehingga mereka banyak mempelajari buku-buku ajaran komunisme. Hilangnya kepercayaan intelektual Cina terhadap negara-negara Barat, semakin membuat mereka menyukai paham komunisme. Kemudian hingga kini RRC menjadi negara komunis, begitu pula Revolusi di Kuba oleh Ernesto Che Guevara dan Fidel Castro, revolusi Chili, Meksiko, Vietnam, Korea, Cyprus, Honggaria, Polandia, Tibet, Guatemala, Kenya dan masih banyak peristiwa besar di negara lain yang di latarbelakangi oleh pemikiran Marx termasuk di Indonesia. 

Segala sesuatu pasti ada sisi positiv dan sisi negativ begitu pula dengan ideologi ideologi di dunia ini. Paham komunis pun mempunyai banyak hal positiv yang dapat di terapkan di dalam kehidupan sehari hari. Ayat-ayat Al Quran yang bercocokan antara komunisme dan islam adalah surat Al Humazah ayat 1-4 yang mengutuk orang-orang yang menumpuk harta. Artinya mengutuk kapitalisme, dan masih banyak ayat yang berkaitan dengan komunis. Begitu pula paham kapitalis yang beranggapan manusia yang baik yang bisa bersaing, berbisnis, kerja, bertahan hidup, dan memenangkan persaingan seperti dalam firman Allah, Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika bukan kaum itu sendiri yang merubahnya dalam surat QS. Ar-Ra'du (13):11. Sisi negativ dari paham komunisme dan kapitalisme pun juga sangat banyak sekali, tapi alangkah baiknya jika kita hanya mengambil sisi positiv dari ideologi ideologi tersebut dan tidak mencap sesat, salah atau buruk salah satu  ideologi karna memang sesuatu di dunia ini tidak ada yang sempurna.

1 komentar:

{ putra } at: 8 Agustus 2011 pukul 20.34 mengatakan...

haha,,,,,tulisan yang sangat bagus,,,,,membuat kita lebih terbuka dalam menilai sesuatu,,,,,
aku suka,,,,,hahahaha

Posting Komentar

 

Copyright © 2010 Komaka